18 Juni 2013

Cerita Dewasa : Baru Kenal Langsung Kusetubuhi Tante Yuni

Baru Kenal Langsung Kusetubuhi Tante Yuni

Cerita Dewasa : Baru Kenal Langsung Kusetubuhi Tante Yuni - Tante ku namanya Yuni, dia ini seorang “Single parent” dengan tiga orang anak; dua perempuan dan satu laki-laki . Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan mobil . Suaminya ini memang seorang pembalap lokal yang tidak terkenal namanya . Dengan tiga orang anak dan umurnya yang sudah 37 tahun, tante ku ini masih saja kelihatan seksi . Tubuhnya terawat, karena dengan kondisi keuangannya yang mapan, secara teratur senam . Hasilnya, walaupun dengan tiga orang anak,tubuhnya tetap terawat dengan baik . Pantatnya besar dengan pinggul yang juga besar tapi pahanya selain putih dan mulus juga singset tanpa ada tumpukan lemak sedikitpun . Payudaranya lumayan besar, entah kira-kira berapa urannya apun tidak tahu tapi yang jelas masih sekal tidak kendor layaknya seorang Ibu yang sudah melahirkan tiga orang anak .
Kejadiannya berawal pada saat yang tidak diduga sama sekali . Saat itu di rumah sedang tidak ada orang hanya ada yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang, kebetulan hari itu jadwal mengajar hanya satu mata liah saja . Sepulang sekolah, a menemukan didapur sedang asyik memasak . Dengan langkah gontai karena kecapekan, a langsung menghampiri meja makan .

“ Yun, belum siap yah makanannya?” tanya kelaparan .
“Belum Wan, sabar yah . Ini lo si Suti (pembantu ) pulang tadi pagi, jadinya ya gini nih repot sendiri” keluh
Di dahinya terlihat cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya . Kelihatan sekali kalau tidak pernah kerja “Sekeras” ini . Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah semakin cantik . Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang sebenarnya tidak ketat tapi karena bentuk pantat dan pinggulnya yang besar, daster itu jadi kelihatan agak ketat dan memetakan garis dari celana dalamnya kalau dia sedang membungkkan badannya . “Ah, seksi sekali” pikir kotor .

“Wawan bantuin ya ?” tawar .
“Boleh Wan, sini!” ternyata tidak keberatan .
Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai a mendekat, entah karena apa tiba-tiba kran air di cucian piring copot dari pangkalnya . Otomatis air yang langsung dari tandon air yang penuh menyembur dengan derasnya mengenai yang kebetulan ada didepannya .
“Aduh Wan, tolong . ., gimana ini?” dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya .
Karena tubuh tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungk . Terlihat sekali dasternya yang sudah basah yup itu sekali lagi memetakan pantatnya yang besar . Garis celana dalamnya kini terlihat lebih jelas .
Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi a segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tangan juga . Tanpa a sadari ternyata posisi tubuh saat itu seperti memeluk tubuhnya dari belakang . Bisa di bayangkan, tanpa sengaja juga kontol mengenai belahan pantatnya yang sekal . Keadaan ini bertahan beberapa lama . Hingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiran .
“Aduh Wan gimana ini?” tanya tanpa bisa bergerak .
“Duh gimana ya , a juga bingung .” kata mengulur waktu .
Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan di kontol, a jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan tubuhnya . Pelan-pelan a melepas satu tangan dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara . Tanpa sepengetahuannya a justru melepas celana berit juga celana dalam . Memang agak susah tapi akhirnya a berhasil dan dengan tetap pada posisi semula kini bagian bawah sudah tidak tertutup apa-apa lagi .

“Wah, nggak ada yang bisa buat nutup . Sebentar Wawan carikan dulu yah”
Kini niat sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan a melepas pegangan di saluran air .
“Pegang dulu ” kata sedikit terengah menahan gairah .
“Yah, gih sana cepetan, sudah pegal nih” sungut .
Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat a menyingkap dasternya, kemudian secepat kilat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah yup oleh air, warna aslinya jadi tersamar .
“Ehh . . apa-apan ini Wan, jangan gitu dong!?” tanpa sadar melepas pegangannya disaluran air untuk menahan tangan yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya . Air menyembur lagi .

“Auhh . . ohh” suara jadi tidak jelas karena mulutnya kemasukan air . Tanpa sadar juga berusaha untuk menutup saluran air dengan tangannya lagi, otomatis tangan sudah tidak ada yang menahan lagi .
“Kesempatan” pikir, dengan satu sentakan celana dalam melorot sampai diujung kakinya .
“Auwch . . duh Wan jangan, a ini mu, jangann . .” Mohon .
Kepalang tanggung, a langsung jongkok . A lalu menyibak pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya . dekatkan kepala, julurkan lidah untuk mencapai vaginanya .
“Auwchh . . Wan . . ahh . .” jilatan pertama ternyata membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak air pasti akan menyembur lagi .

Lidah semakin leluasa merasakan aroma dari vaginanya, semakin kedalam membuat bergetar hebat . Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan, yang ada kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan . Kecari klitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat hisap habis, dua jari juga it menusuk liang vaginanya . Tidak terkira jumlah lendir yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat .

“Ahh . .hh Wann . . ahh aouhh . .” dengan erangan keras, rupanya sudah mencapai orgasme . Tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air .
“Aduh a belum apa-apa” pikir .
Langsung a berdiri, siapkan senjata yang sudah mengacung dengan keras . Dengan dua tangan a coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil dekatkan kontol kevaginanya . dorongkan sedikit demi sedikit . Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liang kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung lesakkan dengan kasar .

“Ahh sakit Wan . . pelan . . auh” kepala langsung melonjak keatas, tanpa sengaja pegangannya di saluran air terlepas . Air menyembur dengan deras . Kepalang basah, begitu mungkin pikir karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran cucian piring . Sudah tidak ada penolakan pikir .

diamkan sebentar kontol yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam vagina , nikmati benar-benar bagaimana ternyata vagina yang sudah mengeluarkan tiga orang manusia ini masih saja nikmat menggigit . Sensasi yang sangat luar biasa sekali . Pelan-pelan tarik, kemudian dorong lagi .

“Oohh . . Wan enak, terus sayang . .yang cepat aouhh . . ahh . . terus sayang” pantatnya bergoyang melawan arah dari kocokan .
“Nah gitu Wan, ouhh . . ya gitu teruuss . .” Pinta .
A terus mengocokkan kontol dengan cepat . Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat .
“Yang cepat Wan, sudah mau keluar lagi . . ouhh . . terus” kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan .
“Cepatt . . cepatt truss . . ouchh . . kelluaarr . . aghh” Orgasmenya telah sampai dibarengi dengan kepalanya yang melonjak naik, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat .
“Cabut dulu Wan . . linuu . .” pinta , karena merasakan a yang masih mengocoknya dari belakang .
“Akan wawan cabut, tapi janji nanti diteruskan ya ?” kata .
“Iya, tapi sekarang dari depan aja yah” janji .

Tubuhnya kemudian berbalik . Wajahnya sudah awut-awutan dan basah yup . Kemudian dia duduk diatas cucian piring sambil menghadap . A mendekat, langsung cari bibirnya dan kemudian kami berpagutan lama . Sambil kami berciuman, satu tangannya membimbing kontol kearah liang vaginanya . Tanpa disuruh dua kali dorongkan pantat dibarengi dengan masuknya juga kontol .

“Ahh . . oohh . .” erang , ciuman kami terlepas .
“Kocokkan yang cepatt wann . .” pinta sambil pahanya semakin dilebarkan .
“Begini . .” Kata sambil mengocokkan kontol dengan cepat .
“Gila kamu Wann . . aatt sekalii kamuu . .” sambil satu tangannya menarik satu tangan, kemudian ditaruhnya di bagian atas vaginanya . A tahu mau maksudnya .
“Yahh yang ituu . . teruss Wann . . ohh enakk . . Wan teeruss . .” rintih ketika sambil kontol mengocok vaginanya tangan juga memelintir klitorisnya .
“Ohh Wan, hampir sampai . .” tubuhnya mulai bergetar agak keras .
“A juga hampir sampai . . ohh punya eenakk . .” a mulai tidak bisa mengendalikan lagi, orgasme tinggal sebentar lagi .
“Dikeluarin dimana ?” tanya minta ijin .
“Udah nggak usah mikirin itu, ayoo teruss . . didalemm jugaa nggakk Papa”
“Ayoo . . udah diujung nihh wann . .”
“Ouhh . . enakk . . cepatt Wann . . yangg cepatt” rintih .

“Goyang , kita barengan ajaa . . oghh” orgasme sudah diujung .
Semakin percepat kocokan, juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya . Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, keluarkan air mani .
“A keluarr e . . aughh . .” sambil benamkan dalam-dalam .
“ juga Wann . . oughh akhh . . gilaa . . uenakknya . .” erangnya sambil jemarinya mencengkeram bahu .
Akhirnya kami berdua terlai lemas . diamkan dulu kontol yang masih ada didalam vaginanya . lirik ada sedikit lelehan air mani yang keluar dari vaginanya . Seperti tersadar dari dosa, mendorong badan .
“Kamu nakal Wan, berani sekali kamu berbuat ini” sungut .
“Tapi juga menikmatinya kan?” bela .
Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi . A berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi kemudian menguncinya .
“ air di tandon tadi sudah habis loh” canda dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar