Sebuah studi baru telah menemukan, pria cenderung minum ketika dirinya merasa marah, dan wanita ketika mengalami depresi atau galau.
Para ilmuwan menemukan, alkohol secara konsisten membuat orang tenggelam dalam kesedihannya. Namun, Valerie Harder, seorang asisten profesor psikiatri dari University of Vermont dan penulis utama studi ini, mengatakan, laporan menunjukkan, pria dan wanita merespons secara berbeda terhadap stres, dan pengalaman suasana hatinya.
Setelah melakukan survei terhadap 246 peserta, yang berusia 21 dan 82 tahun, ditemukan kalau pada saat marah pria rata-rata akan lari ke minuman.
Para peneliti pun menemukan, emosi tidak bertindak sebagai pemicu tertentu untuk minum. Baik pria maupun wanita, melaporkan merasa kurang bahagia setelah minum. Tapi, efeknya jauh lebih kuat dari wanita.
Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (30/7/2013), penelitian ini dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan pendekatan dalam pengobatan gaya baru, terhadap peminum dan pencegahan agar tidak kambuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar