Ibu Kost Pemuas Nafsu
sudah tiga bulan aku menempati kamar petak ini. dan sejak itu pula aku tinggal di ibukota ini. yang kata kebanyakan orang, bahwa ibukota lebih kejam daripada ibu tiri. aku Amar (nama samaran), putra asli Solo. mahasiswa tingkat awal di sebuah perguruan tinggi swasta di jakarta. impianku sedari dulu memang menuntut ilmu di jakarta. pagi ini pun aku bersiap hendak menuju kampus tercinta. aku tak ingin telat seperti minggu lalu. aku harus menuruti peraturan kampus yang berlaku. aku sudah siap menuntut ilmu untuk hari ini. ku kunci kamarku, agar semua harta bendaku tetap aman terjaga didalam kamar kost-ku. sampai...
"Mar, mau berangkat kuliah?"
"eh,i..iya bu. ibu ngagetin saya" aku tergagap.
astaga, bu Nova (nama samaran) mengagetkanku. ibu kost yang terkenal ramah ini adalah janda beranak dua. suaminya meninggal setahun yang lalu akibat kecelakaan mobil. harta peninggalan suaminya hanyalah dua tingkat kamar kost yang kini menjadi sumber penghasilan bagi keluarga bu Nova. begitu ceritanya kepadaku beberapa bulan yang lalu. kedua anaknya tinggal diluar kota bersama adiknya. bu Nova tinggal di sebuah rumah mungil, tepat disebelah kost-ku. ia tinggal seorang diri, hanya ditemani seorang pembantu rumah tangga. bi Iyum (nama samaran) namanya.
bu Nova terkenal sebagai seorang yang sangat memperhatikan kebersihan. lingkungan tempat tinggalnya, lingkungan kost, kamar kost, hingga dirinya. tak jarang aku melihatnya pergi ke sebuah salon di seberang jalan. ia merawat dirinya layaknya seorang gadis. kulitnya putih bersih. rambutnya ikal berwarna kemerahan. tubuhnya tak terlalu tinggi namun indah dipandang. kuku-kukunya pun sangat mengkilap. seolah tak pernah mengerjakan hal-hal berat. ia ibu kost paling cantik se-seantero komplek. tak jarang mahasiswa iseng menggodanya. namun, bu Nova hanya senyum ramah menanggapi candaan tersebut.
"maaf lho kalo ibu mengagetkan. eh, nanti malam ada tasyakuran dirumah ibu. dateng ya!"
"oh, nggak apa-apa kok bu. oiya, nanti saya dateng bu. jam berapa acaranya?"
"sekitar jam tujuhan. ajak temen kost yang lain ya Mar!"
"iya bu. nanti saya kabari temen-temen yang lain. saya berangkat dulu bu. mari"
"iya, mari" bu Nova melemparkan senyum.
Sudah tiga bulan ini pula aku sering sekali membantu bu Nova mengerjakan berbagai hal. Layaknya ibu yang sangat memerlukan anaknya. Sampai hari ini pun kedekatan kami sudah seperti anak dengan ibu kandungnya. Bu Nova kuanggap sebagai ibuku. Ibu saat aku berada di Jakarta.
sekitar pukul tujuh, rumah bu Nova sudah dipenuhi para penghuni rumah kost. mahasiswa dan mahasiswi berkumpul di acara tasyakuran bu Nova. entah tasyakuran dalam rangka apa, aku pun tak tahu menahu. aku duduk paling belakang. bersama teman sebelah kamarku. acara dimulai dengan sambutan oleh bu Nova. kurang lebih setengah jam acara berlangsung. setelah ditutup dengan doa, acara selanjutnya adalah makan-makan. di meja panjang sudah tertata rapi nasi dan lauk-pauknya. buah-buahan tak kalah memenuhi meja tersebut. belum lagi berbagai macam kue-kue yang tersaji. sangatlah lengkap. seluruh penghuni kost yang hadir menyantap makan malam yang disediakan oleh bu Nova. tak terkecuali aku.
"Amar, jangan naik dulu ya" pinta bu Nova.
"kenapa bu?" tanyaku.
"mau nggak bantuin ibu beres-beres sedikit. sedikit kok, nggak banyak"
"oh, iya bu"
aku membantu bu Nova membereskan rumahnya. dibantu dengan bi Iyum dan Pak Karta (nama samaran) seorang security. tak sampai sejam, rumah bu Nova sudah kembali rapi seperti sediakala. aku yang cukup letih menyandarkan tubuhku disebuah sofa empuk diruang tamu. bi Iyum telah masuk kamar dan beristirahat. begitu pula Pak Karta, sudah kembali ke pos jaga didepan gerbang.
"capek ya Mar? maafin ibu ya. jadi minta tolong sama kamu" bu Nova membawa segelas sirup dingin dan memberikannya kepadaku.
"ah, nggak apa-apa kok bu. makasih juga lho udah ngundang anak kost buat syukuran"
"iya, sama-sama. ini diminum dulu. ibu buatin spesial buat kamu"
"aduh, saya nggak enak nih. sampe dibuatin minum segala sama ibu"
"nggak apa-apa. nih minum!"
"iya bu"
tanpa basa basi langsung kutenggak gelas berisi sirup rasa jeruk. memang menyegarkan saat badan sedang letih. seketika dahaga pun hilang.
"makasih ya bu. saya pamit bu"
"lho? mau kemana?"
"mau naik. belum ngerjain tugas buat besok"
"sini dulu sebentar. temenin ibu bikin laporan keuangan kost ya. nggak lama kok. mau ya?" pinta bu Nova lagi.
"emmmmm..." aku ragu.
"ayo donk Mar. bantuin ibu sekali lagi. kamu kan mahasiswa ekonomi"
"iya deh. sebentar ya bu. soalnya saya juga ada tugas"
"iya, sebentar aja kok. yuk!"
"lho? kemana bu?" tanyaku.
"ngerjainnya diatas aja. disini nggak enak. yuk!"
aku pun menuruti kemauan bu Nova. kami naik kelantai atas rumah bo Nova. rumah yang sangat rapi dan bersih. tentu saja wangi. tata letak perabotan yang sungguh rapi.
"duduk disini aja ya Mar" bu Nova menyuruhku duduk di sofa besar berwarna hitam dengan bantal yang besar pula.
"iya"
"ibu ganti baju dulu. kamu mau minum lagi?"
"emmm..boleh deh bu. kebetulan masih haus nih"
"iya, nanti ibu bikinin. tunggu sebentar ya"
"siap bu"
bu Nova beranjak kedalam kamar. tak berapa lama keluar. memakai daster tipis berwarna putih dengan motif bunga-bunga yang membuatnya makin cantik dilihat. rambutnya diikat, terlihat jelas lehernya yang sangat putih. aku kikuk campur gugup. lalu bu Nova kebawah untuk membuatkanku minum. kemudian kembali lagi membawa segelas sirup dingin. lagi, tanpa perintah langsung kuhabiskan sirup tersebut.
bu Nova membawa buku besar, meminta bantuanku untuk membuat laporan pendapatan kost. angka demi angka kuselesaikan. jam dinding besar menunjukkan pukul sebelas malam. kepalaku pening. pandanganku buyar. napasku tersengal-sengal. ada apa ini? badanku pun mendadak panas. keringat memenuhi dahi.
"bu, kepala saya pusing. saya pamit pulang ya?"
"kenapa Mar? kalo pusing tiduran aja disini dulu"
dan... aku tak sadarkan diri.
mataku berat. ingin kubuka mataku, namun sangat berat. kupaksa membuka mata. dan... astaga, aku berada disebuah kamar. terlentang diatas sofa dengan tangan terikat. parahnya lagi, kemana semua pakaian yang kukenakan tadi. apa yang terjadi? kepalaku masih pening. badanku masih panas. lampu kamar memang mati, namun disisi kana dan kiri ranjang terdapat lampu remang-remang sebagai penghias. dimana aku? kemana bu Nova. yang aku ingat hanyalah angka-angka dalam buku bu Nova. dan hal terakhir yang kulakukan adalah meminum segelas sirup pemberian bu Nova.
tiba-tiba pintu kamar terbuka.
bu Nova masuk, masih dengan daster tipis berwarna putih yang ia kenakan tadi. ia mendekatiku dengan senyum nakal. mukaku merah padam. didepan ibu kostku, aku tak berpakaian. apa yang terjadi?
"jangan takut Mar. kamu cukup rileks dan menikmatinya"
"a..a..apa bu? kemana baju saya? kenapa saya diikat gini? ada apa i..."
"sssssttt..kamu tenang aja. diem aja ya"
bu Nova dengan senyum nakal yang masih terpampang dari bibirnya. tangan dan kakiku terikat. terlentang dengan kaki mengangkang yang diikat pula. bu Nova menciumi leherku. aku kaget setengah mati. menjilati terlingku, membuat bulu romaku berdiri. memainkan lidahnya di telingaku. kemudian menjalar ke leher dan di dadaku. puting kecilku dijilatinya. geli yang kurasakan. bu Nova menjilat putingku. menggigitnya sesekali. aku merasakan nikmat. senyum nakal masih terpancar dari wajah bu Nova.
setelah puting, bu Nova melancarkan jilatan lidahnya terus kebawah. ke perutku, ia terus memainkan lidahnya dengan lincah. lalu menjilati pusarku. aku mendesah merasakan nikmat. seketika penisku berdiri tegak. bu Nova masih dengan lidahnya yang makin nakal. akhirnya lidah bu Nova mendarat di penisku yang telah berdiri tegak. menjilatinya. kemudian tanpa basa basi, ia mengulum penisku. mulutnya aktif. lidahnya lincah. dalam ia lesakkan penisku kedalam mulutnya. desahanku kembali keluar.
"aaaaaaahh..buuuu"
ia meneruskan kulumannya. saking enak yang kurasakan, mataku terpejam. ototku menguat. uratku mengejang. bulu romaku makin tegang berdiri. cukup ganas bu Nova mengulum penisku. penisku berdiri maksimal. tangan bu Nova sesekali memilin-milin putingku. dan desahanku makin kuat. aku belum pernah merasakan hal seperti ini. ini pengalaman pertamaku. bu Nova sangat mahir meainkan lidahnya. penisku makin meninggi. hasratku makin besar. basah.
"bu..bu..a..a..aku mau ke..ke..keluar"
"yaudah keluarin aja Mar"
bu Nova terus mengulum penisku. mulutnya hangat. dan sebentar lagi aku klimaks. urat-urat makin menegang. otot-otot makin mengencang. dan akhirnya... kusemburkan cairan maniku didalam mulut bu Nova. banyak, ia terus memompa penisku. makin banyak cairan maniku keluar. aku merasakan nikmat yang sangat nikmat. sekujur tubuhku tegang. bu Nova masih saja memompa penisku yang masih menancap didalam mulutnya. kemudian menelannya. lalu kembali tersenyum.
bu Nova berdiri diatas ranjang. aku masih terlentang tanpa busana. ia melepas daster putihnya. dan baru kali ini kulihat tubuh wanita dengan payudara indah. kulit putih. vaginanya ditumbuhi bulu-bulu halus. seperti habis dicukur. tubuhnya indah. lekukan pinggulnya menampakkan keseksian luar biasa. rambut ikalnya diikat. bu Nova meraba-raba vaginanya. sesekali menjulurkan lidahnya yang nakal. astaga, ia seolah berjoget didepanku. keelokan tubuhnya ia pamerkan dengan tarian erotis didepan mataku. mataku dimanjakan oleh keindaha tubuh bu Nova. payudara cukup besar, bulat dan indah. pantat yang cukup besar pula, namun padat berisi. puting yang menggoda ingin kuhisap dan kujilat. bu Nova sungguh sempurna.
seketika penisku kembali berdiri. urat-uratnya menonjol keluar. bu Nova masih menari erotis dihadapanku. dengan lekukan tubuhnya yang indah ia terus menggoyangkan pantatnya. kemudian ia berjongkok. berjongkok dihadapanku tanpa busana. memegang penisku, dan mengarahkannya menuju lubang vaginanya. aku gemetar. dengkulku lemas. astaga, selanjutnya apa lagi? penisku melesak masuk kedalam vaginanya. hangat. mataku sesekali mengerjap. ini lebih nikmat daripada kuluman mulut bu Nova. aku mendesah hebat. seluruh batang penisku masuk kedalam vagina bu Nova. kemudian dengan irama turun naik, ia menggenjot tubuhnya. penisku bergetar hebat. desahanku makin sering. begitu pula bu Nova.
"aaaaahhh..aaaaaahhh..amar..amar"
seiring dengan genjotan tubuhnya. payudaranya yang indah mengikuti irama turun naik. ingin sekali kujilat dan kuremas-remas payudaranya. bulat dengan puting mungil sangat menggoda. tubuhku menegang, seluruh bulu romaku berdiri. ini pengalaman pertamaku bercinta. masih dengan posisi berjongkok, bu Nova makin kuat menggenjot tubuhnya. desahan demi desahan terlontar dari mulutnya. tanganku tak bisa berbuat apa-apa.
"aaaaahhh..amarr..aaaaahhh"
"bu..bu...aaaaaahhh"
kali ini ia menyudahinya. mencabut penisku dari dalam vaginanya. kemudian berjongkok lagi. namun kali ini ia membelakangiku. terlihat jelas pantatnya yang sangat indah. putih bersih tanpa ada setitik tahi lalat pun. andai saja tanganku tak terikat. sudah kuremas sedari tadi payudara dan pantatnya yang menggoda. ia terus menggenjotku dengan irama turun naik. pantatnya bergetar, memainkan irama dan not yang sangat indah jika dipandang. kali ini dengan tempo yang cukup cepat. bu Nova terus menggenjot tubuhnya. dan desahan selalu keluar dari mulutnya.
"aaaaaahhhh..aaaaaahhh..aku mau ke..ke..keluar Mar" desahnya cukup kuat. memcah malam sunyi.
"a..a..aku juga bu.."
aku pun hendak klimaks untuk yang kedua kalinya. ia mencabut penisku lagi. dan kembali mengulangi posisi berjongkok menghadapku, seperti pada posisi pertama. kemudian menggenjot tubuh indahnya dengan cepat. penisku makin hangat. tubuhku makin nikmat. desahan pun makin sering. tangan bu Nova erat memelukku. vaginanya bergetar. kemudian cairan hangat membasahinya. namun ia terus menggenjot tubuhnya. tubuhku menegang. pelukan bu Nova makin erat. dan.... kusemburkan cairan maniku untuk kedua kalinya. banyak. didalam vagina bu Nova kusemburkan cairan maniku. desahanku kembali terlontar.
sudah tiga bulan aku menempati kamar petak ini. dan sejak itu pula aku tinggal di ibukota ini. yang kata kebanyakan orang, bahwa ibukota lebih kejam daripada ibu tiri. aku Amar (nama samaran), putra asli Solo. mahasiswa tingkat awal di sebuah perguruan tinggi swasta di jakarta. impianku sedari dulu memang menuntut ilmu di jakarta. pagi ini pun aku bersiap hendak menuju kampus tercinta. aku tak ingin telat seperti minggu lalu. aku harus menuruti peraturan kampus yang berlaku. aku sudah siap menuntut ilmu untuk hari ini. ku kunci kamarku, agar semua harta bendaku tetap aman terjaga didalam kamar kost-ku. sampai...
"Mar, mau berangkat kuliah?"
"eh,i..iya bu. ibu ngagetin saya" aku tergagap.
astaga, bu Nova (nama samaran) mengagetkanku. ibu kost yang terkenal ramah ini adalah janda beranak dua. suaminya meninggal setahun yang lalu akibat kecelakaan mobil. harta peninggalan suaminya hanyalah dua tingkat kamar kost yang kini menjadi sumber penghasilan bagi keluarga bu Nova. begitu ceritanya kepadaku beberapa bulan yang lalu. kedua anaknya tinggal diluar kota bersama adiknya. bu Nova tinggal di sebuah rumah mungil, tepat disebelah kost-ku. ia tinggal seorang diri, hanya ditemani seorang pembantu rumah tangga. bi Iyum (nama samaran) namanya.
bu Nova terkenal sebagai seorang yang sangat memperhatikan kebersihan. lingkungan tempat tinggalnya, lingkungan kost, kamar kost, hingga dirinya. tak jarang aku melihatnya pergi ke sebuah salon di seberang jalan. ia merawat dirinya layaknya seorang gadis. kulitnya putih bersih. rambutnya ikal berwarna kemerahan. tubuhnya tak terlalu tinggi namun indah dipandang. kuku-kukunya pun sangat mengkilap. seolah tak pernah mengerjakan hal-hal berat. ia ibu kost paling cantik se-seantero komplek. tak jarang mahasiswa iseng menggodanya. namun, bu Nova hanya senyum ramah menanggapi candaan tersebut.
"maaf lho kalo ibu mengagetkan. eh, nanti malam ada tasyakuran dirumah ibu. dateng ya!"
"oh, nggak apa-apa kok bu. oiya, nanti saya dateng bu. jam berapa acaranya?"
"sekitar jam tujuhan. ajak temen kost yang lain ya Mar!"
"iya bu. nanti saya kabari temen-temen yang lain. saya berangkat dulu bu. mari"
"iya, mari" bu Nova melemparkan senyum.
Sudah tiga bulan ini pula aku sering sekali membantu bu Nova mengerjakan berbagai hal. Layaknya ibu yang sangat memerlukan anaknya. Sampai hari ini pun kedekatan kami sudah seperti anak dengan ibu kandungnya. Bu Nova kuanggap sebagai ibuku. Ibu saat aku berada di Jakarta.
sekitar pukul tujuh, rumah bu Nova sudah dipenuhi para penghuni rumah kost. mahasiswa dan mahasiswi berkumpul di acara tasyakuran bu Nova. entah tasyakuran dalam rangka apa, aku pun tak tahu menahu. aku duduk paling belakang. bersama teman sebelah kamarku. acara dimulai dengan sambutan oleh bu Nova. kurang lebih setengah jam acara berlangsung. setelah ditutup dengan doa, acara selanjutnya adalah makan-makan. di meja panjang sudah tertata rapi nasi dan lauk-pauknya. buah-buahan tak kalah memenuhi meja tersebut. belum lagi berbagai macam kue-kue yang tersaji. sangatlah lengkap. seluruh penghuni kost yang hadir menyantap makan malam yang disediakan oleh bu Nova. tak terkecuali aku.
"Amar, jangan naik dulu ya" pinta bu Nova.
"kenapa bu?" tanyaku.
"mau nggak bantuin ibu beres-beres sedikit. sedikit kok, nggak banyak"
"oh, iya bu"
aku membantu bu Nova membereskan rumahnya. dibantu dengan bi Iyum dan Pak Karta (nama samaran) seorang security. tak sampai sejam, rumah bu Nova sudah kembali rapi seperti sediakala. aku yang cukup letih menyandarkan tubuhku disebuah sofa empuk diruang tamu. bi Iyum telah masuk kamar dan beristirahat. begitu pula Pak Karta, sudah kembali ke pos jaga didepan gerbang.
"capek ya Mar? maafin ibu ya. jadi minta tolong sama kamu" bu Nova membawa segelas sirup dingin dan memberikannya kepadaku.
"ah, nggak apa-apa kok bu. makasih juga lho udah ngundang anak kost buat syukuran"
"iya, sama-sama. ini diminum dulu. ibu buatin spesial buat kamu"
"aduh, saya nggak enak nih. sampe dibuatin minum segala sama ibu"
"nggak apa-apa. nih minum!"
"iya bu"
tanpa basa basi langsung kutenggak gelas berisi sirup rasa jeruk. memang menyegarkan saat badan sedang letih. seketika dahaga pun hilang.
"makasih ya bu. saya pamit bu"
"lho? mau kemana?"
"mau naik. belum ngerjain tugas buat besok"
"sini dulu sebentar. temenin ibu bikin laporan keuangan kost ya. nggak lama kok. mau ya?" pinta bu Nova lagi.
"emmmmm..." aku ragu.
"ayo donk Mar. bantuin ibu sekali lagi. kamu kan mahasiswa ekonomi"
"iya deh. sebentar ya bu. soalnya saya juga ada tugas"
"iya, sebentar aja kok. yuk!"
"lho? kemana bu?" tanyaku.
"ngerjainnya diatas aja. disini nggak enak. yuk!"
aku pun menuruti kemauan bu Nova. kami naik kelantai atas rumah bo Nova. rumah yang sangat rapi dan bersih. tentu saja wangi. tata letak perabotan yang sungguh rapi.
"duduk disini aja ya Mar" bu Nova menyuruhku duduk di sofa besar berwarna hitam dengan bantal yang besar pula.
"iya"
"ibu ganti baju dulu. kamu mau minum lagi?"
"emmm..boleh deh bu. kebetulan masih haus nih"
"iya, nanti ibu bikinin. tunggu sebentar ya"
"siap bu"
bu Nova beranjak kedalam kamar. tak berapa lama keluar. memakai daster tipis berwarna putih dengan motif bunga-bunga yang membuatnya makin cantik dilihat. rambutnya diikat, terlihat jelas lehernya yang sangat putih. aku kikuk campur gugup. lalu bu Nova kebawah untuk membuatkanku minum. kemudian kembali lagi membawa segelas sirup dingin. lagi, tanpa perintah langsung kuhabiskan sirup tersebut.
bu Nova membawa buku besar, meminta bantuanku untuk membuat laporan pendapatan kost. angka demi angka kuselesaikan. jam dinding besar menunjukkan pukul sebelas malam. kepalaku pening. pandanganku buyar. napasku tersengal-sengal. ada apa ini? badanku pun mendadak panas. keringat memenuhi dahi.
"bu, kepala saya pusing. saya pamit pulang ya?"
"kenapa Mar? kalo pusing tiduran aja disini dulu"
dan... aku tak sadarkan diri.
mataku berat. ingin kubuka mataku, namun sangat berat. kupaksa membuka mata. dan... astaga, aku berada disebuah kamar. terlentang diatas sofa dengan tangan terikat. parahnya lagi, kemana semua pakaian yang kukenakan tadi. apa yang terjadi? kepalaku masih pening. badanku masih panas. lampu kamar memang mati, namun disisi kana dan kiri ranjang terdapat lampu remang-remang sebagai penghias. dimana aku? kemana bu Nova. yang aku ingat hanyalah angka-angka dalam buku bu Nova. dan hal terakhir yang kulakukan adalah meminum segelas sirup pemberian bu Nova.
tiba-tiba pintu kamar terbuka.
bu Nova masuk, masih dengan daster tipis berwarna putih yang ia kenakan tadi. ia mendekatiku dengan senyum nakal. mukaku merah padam. didepan ibu kostku, aku tak berpakaian. apa yang terjadi?
"jangan takut Mar. kamu cukup rileks dan menikmatinya"
"a..a..apa bu? kemana baju saya? kenapa saya diikat gini? ada apa i..."
"sssssttt..kamu tenang aja. diem aja ya"
bu Nova dengan senyum nakal yang masih terpampang dari bibirnya. tangan dan kakiku terikat. terlentang dengan kaki mengangkang yang diikat pula. bu Nova menciumi leherku. aku kaget setengah mati. menjilati terlingku, membuat bulu romaku berdiri. memainkan lidahnya di telingaku. kemudian menjalar ke leher dan di dadaku. puting kecilku dijilatinya. geli yang kurasakan. bu Nova menjilat putingku. menggigitnya sesekali. aku merasakan nikmat. senyum nakal masih terpancar dari wajah bu Nova.
setelah puting, bu Nova melancarkan jilatan lidahnya terus kebawah. ke perutku, ia terus memainkan lidahnya dengan lincah. lalu menjilati pusarku. aku mendesah merasakan nikmat. seketika penisku berdiri tegak. bu Nova masih dengan lidahnya yang makin nakal. akhirnya lidah bu Nova mendarat di penisku yang telah berdiri tegak. menjilatinya. kemudian tanpa basa basi, ia mengulum penisku. mulutnya aktif. lidahnya lincah. dalam ia lesakkan penisku kedalam mulutnya. desahanku kembali keluar.
"aaaaaaahh..buuuu"
ia meneruskan kulumannya. saking enak yang kurasakan, mataku terpejam. ototku menguat. uratku mengejang. bulu romaku makin tegang berdiri. cukup ganas bu Nova mengulum penisku. penisku berdiri maksimal. tangan bu Nova sesekali memilin-milin putingku. dan desahanku makin kuat. aku belum pernah merasakan hal seperti ini. ini pengalaman pertamaku. bu Nova sangat mahir meainkan lidahnya. penisku makin meninggi. hasratku makin besar. basah.
"bu..bu..a..a..aku mau ke..ke..keluar"
"yaudah keluarin aja Mar"
bu Nova terus mengulum penisku. mulutnya hangat. dan sebentar lagi aku klimaks. urat-urat makin menegang. otot-otot makin mengencang. dan akhirnya... kusemburkan cairan maniku didalam mulut bu Nova. banyak, ia terus memompa penisku. makin banyak cairan maniku keluar. aku merasakan nikmat yang sangat nikmat. sekujur tubuhku tegang. bu Nova masih saja memompa penisku yang masih menancap didalam mulutnya. kemudian menelannya. lalu kembali tersenyum.
bu Nova berdiri diatas ranjang. aku masih terlentang tanpa busana. ia melepas daster putihnya. dan baru kali ini kulihat tubuh wanita dengan payudara indah. kulit putih. vaginanya ditumbuhi bulu-bulu halus. seperti habis dicukur. tubuhnya indah. lekukan pinggulnya menampakkan keseksian luar biasa. rambut ikalnya diikat. bu Nova meraba-raba vaginanya. sesekali menjulurkan lidahnya yang nakal. astaga, ia seolah berjoget didepanku. keelokan tubuhnya ia pamerkan dengan tarian erotis didepan mataku. mataku dimanjakan oleh keindaha tubuh bu Nova. payudara cukup besar, bulat dan indah. pantat yang cukup besar pula, namun padat berisi. puting yang menggoda ingin kuhisap dan kujilat. bu Nova sungguh sempurna.
seketika penisku kembali berdiri. urat-uratnya menonjol keluar. bu Nova masih menari erotis dihadapanku. dengan lekukan tubuhnya yang indah ia terus menggoyangkan pantatnya. kemudian ia berjongkok. berjongkok dihadapanku tanpa busana. memegang penisku, dan mengarahkannya menuju lubang vaginanya. aku gemetar. dengkulku lemas. astaga, selanjutnya apa lagi? penisku melesak masuk kedalam vaginanya. hangat. mataku sesekali mengerjap. ini lebih nikmat daripada kuluman mulut bu Nova. aku mendesah hebat. seluruh batang penisku masuk kedalam vagina bu Nova. kemudian dengan irama turun naik, ia menggenjot tubuhnya. penisku bergetar hebat. desahanku makin sering. begitu pula bu Nova.
"aaaaahhh..aaaaaahhh..amar..amar"
seiring dengan genjotan tubuhnya. payudaranya yang indah mengikuti irama turun naik. ingin sekali kujilat dan kuremas-remas payudaranya. bulat dengan puting mungil sangat menggoda. tubuhku menegang, seluruh bulu romaku berdiri. ini pengalaman pertamaku bercinta. masih dengan posisi berjongkok, bu Nova makin kuat menggenjot tubuhnya. desahan demi desahan terlontar dari mulutnya. tanganku tak bisa berbuat apa-apa.
"aaaaahhh..amarr..aaaaahhh"
"bu..bu...aaaaaahhh"
kali ini ia menyudahinya. mencabut penisku dari dalam vaginanya. kemudian berjongkok lagi. namun kali ini ia membelakangiku. terlihat jelas pantatnya yang sangat indah. putih bersih tanpa ada setitik tahi lalat pun. andai saja tanganku tak terikat. sudah kuremas sedari tadi payudara dan pantatnya yang menggoda. ia terus menggenjotku dengan irama turun naik. pantatnya bergetar, memainkan irama dan not yang sangat indah jika dipandang. kali ini dengan tempo yang cukup cepat. bu Nova terus menggenjot tubuhnya. dan desahan selalu keluar dari mulutnya.
"aaaaaahhhh..aaaaaahhh..aku mau ke..ke..keluar Mar" desahnya cukup kuat. memcah malam sunyi.
"a..a..aku juga bu.."
aku pun hendak klimaks untuk yang kedua kalinya. ia mencabut penisku lagi. dan kembali mengulangi posisi berjongkok menghadapku, seperti pada posisi pertama. kemudian menggenjot tubuh indahnya dengan cepat. penisku makin hangat. tubuhku makin nikmat. desahan pun makin sering. tangan bu Nova erat memelukku. vaginanya bergetar. kemudian cairan hangat membasahinya. namun ia terus menggenjot tubuhnya. tubuhku menegang. pelukan bu Nova makin erat. dan.... kusemburkan cairan maniku untuk kedua kalinya. banyak. didalam vagina bu Nova kusemburkan cairan maniku. desahanku kembali terlontar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar